article-image

Sumber Gambar: Photo by Itencyclopedia

Baca Juga

Pernahkah Sobat Tania mendengar istilah fertigasi? Bagi yang sering melakukan budidaya dengan teknik hidroponik pasti sudah tidak asing dengan istilah yang satu ini. Fertigasi adalah metode penanaman yang memiliki banyak keunggulan bagi petani. Banyak petani yang menganggap bahwa teknik ini mudah untuk dilakukan bahkan untuk budidaya skala besar sekalipun.

Fertigasi juga bisa diartikan sebagai proses di mana pupuk diencerkan, dilarutkan dan juga didistribusikan bersama dengan air melalui sistem irigasi mikro. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih banyak informasi mengenai fertigasi serta tips dan teknik untuk menerapkannya.

Mengenal Sistem Fertigasi

Sistem Fertigasi memungkinkan pemberian pupuk dalam jumlah besar sesuai dengan kebutuhan unsur hara pada tanaman. Proses fertigasi sendiri diklaim dapat mengurangi erosi tanah, meminimalisir risiko tertularnya akar dari penyakit, mengurangi jumlah pupuk yang harus digunakan, meningkatkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dan mengontrol pengaplikasian pupuk secara tepat.

Penerapan fertigasi sendiri dapat melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pendekatan proporsional yaitu fertigasi digunakan dalam media tanpa tanah di mana larutan pupuk nantinya disuntikkan dalam jumlah tertentu ke dalam setiap unit air yang mengalir dalam sistem irigasi.

Pendekatan yang kedua adalah pendekatan kuantitatif. Fertigasi digunakan pada lahan terbuka di mana ahli hortikultura memutuskan berapa banyak jumlah pupuk yang harus diaplikasikan per satuan luas untuk pertama kalinya. Faktanya, fertigasi memberikan hasil yang lebih tinggi dengan kualitas tanaman yang lebih baik. Fertigasi juga dapat menjamin peningkatan nutrisi secara efisien karena nutrisi langsung diaplikasikan ke akar tanaman. Sistem ini juga dapat menekan biaya produksi karena penggunaan pupuk jauh lebih sedikit.

Teknik dan Tips Penerapan Fertigasi

Untuk penerapan fertigasi, hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Contohnya seperti lahan tanam, polybag dan mulsa. Pastikan untuk menggemburkan media tanam dan berilah pupuk kompos. Setelah media tanam disiapkan, lakukanlah penanaman bibit sayuran.

Sobat Tania dapat merendam bibit sayuran terlebih dahulu di air yang dicampur dengan Zpt auksin serta fungisida sistemik hingga satu jam, setelah itu keringkan kembali. Letakkan bibit sayuran 2 – 3 buah ke dalam pot atau polybag. Lakukanlah penyiraman secara rutin hingga ia tumbuh.

Pasanglah fertigasi dan letakkanlah di bagian tengah bedengan. Sobat Tania bisa memasang selang di setiap tanaman. Untuk membuat air mengalir, gunakanlah pompa air atau tempatkanlah penampungan air pada posisi yang lebih tinggi. Arahkan juga selang pada setiap tanaman untuk melakukan tahap pengairan tanaman. Tanaman sayuran fertigasi dapat dipanen pada waktu dua bulan sejak menanam (tergantung pada masing-masing jenis sayur). Jangan lupa untuk menyemprotkan fungisida untuk satu kali panen per sayur agar jamur tidak tumbuh akibat luka saat pemetikkan daun. Ingin artikel lebih banyak mengenai pertanian? Jangan lupa unduh Aplikasi Dokter Tania sekarang juga

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi